Keripik Buah Alami Adalah Sentra Industri Keripik Buah Berlokasi di Kaki Gunung Merapi, Jln. Turgo, Dusun Kratuan, Purwobinangun,Sleman Yogyakarta,Produk Yang Dihasilkan Berupa Keripik Buah Alami Tanpa Bahan Pengawet, Pewarna, Perasa dan Bumbu Tambahan.Sehari Produk Yang Kami hasilkan Mencapai 40 kg s/d 50kg (1,3 Ton Per Bulan). Membuka Kerjasama Sebagai Reseller dan Agent Di Seluruh Tanah Air.
Selasa, 03 Desember 2013
Kaos Cantik Seragam KBA_Khatulistiwa
Kaos Pertama Sebagai Seragam Crew Keripik Buah Alami, Pada Pembuatan Berikutnya ada tambahan / revisi di Bagian depan Atas Saku Bertuliskan "Crew KBA" dan Bagian Belakang Di Tulisan Berupa Slogan Itu Dibikin Lebih menarik.
Minggu, 01 Desember 2013
Keripik Buah Alami Proses Produksi Salak Pondoh
Keluarga Besar Keripik Buah Alami Khatulistiwa Dalam Proses Produksi Keripik Buah Salak Pondoh, Di Sentra Industri Keripik Buah Alami.
Keripik Buah Alami Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan 2010
Proses Awal Keripik Buah Alami Mendapatkan Ijin IPRT di awali dengan Mengikuti penyuluhan Keamanan Pangan Tahun 2010.
Minggu, 20 Oktober 2013
Keripik Buah Alami Mengucapkan Selamat Datang
Sentra Industri Keripik Buah Alami Khatulistiwa Sleman Yogyakarta, 6 (enam) hari kerja. Namun hari libur produksi kami tidak pada hari minggu melainkan hari jum'at. Hal ini mengingat tenaga ahli kami dalam proses produksi khususnya bagian penggorengan yang mengoperasikan mesin terdiri dari laki-laki dan berkeyakinan Islam, maka kami memberikan pilihan waktu libur itu hari jum'at agar mereka tetap bisa menjalankan ibadah sholat jum'at.
Ruang Administrasi Keripik Buah Alami Sleman yogyakarta
Saat anda berkunjung ke lokasi produksi kami di kaki gunung merapi kratuan pakem sleman yogykarta, anda akan merasakan kesejukan alam dan keindahan suasana area industri keripik buah alami.dan anda dapat membaca karya-karya ilmiah tentang keripik buah alami hasil para mahasiswa yang telah mengikuti magang (PKL) di lokasi industri prodksi kami.
Kemasan Komposit Can Keripik Buah Alami
Dokumentasi Kemasan Komposit Can 101g Keripik Buah Alami, Semula Kemasan hanya Alumunium Foil. Mulai Oktober 2013 Menambah varian kemasan dalam bentuk Komposit can untuk memenuhi permintaan konsumen, namun saat ini kemasan komposit can ini belum untuk penjualan partai baik untuk reseller maupun agent. Semoga dalam waktu dekat bentuk kemasan komposit can ini bisa dinikmati oleh reseller dan agent kami di luar kota yogyakarta.
Konsultan Hukum Keripik Buah Alami
Konsultan Hukum Keripik Buah Alami Yang Slalu Siap Membantu Keripik Buah Alami Dalam Segala Persoaln Hukum, Termasuk Membantu Mitra / Kolega Kami Dalam Menghadapi Persoaln Hukum.
Keripik Buah Khusus Curah
Dokumentasi Keripik Buah Alami Proses Persiapan Untuk Mitra Dalam Pembelian Curah Dalam Kemasan Alumunium Foil 5 kg - 7 kg
Keripik BUah Dalam Berita
Dokumentasi Mengenai Keripik Buah Dalam Berita Kuliner, Bukan Saja Sebagai Solusi Praktis Konsumsi Buah Yang digemari Pecinta Buah Tanah Air, Tapi Mulai Digemari Manca Negara bahkan Negara Maju.
Keripik Buah Alami Dengan Tim Pengupasan Bahan Baku Salak Pondoh
Gambar Aktivitas Tim Keripik Buah Alami Bagian Pengupasan Bahan Baku salak Pondoh Yang terdiri dari 14 Orang Ibu-Ibu di Sekitar Lokasi Industri Keripik Buah Alami.
Kamis, 10 Oktober 2013
Keripik Buah Alami Khatulistiwa Memahami Sedikit Tentang Hak Merek Berdasarkan DJHKI Kementerian Hukum Dan HAM
Memahami Hak Merek
Berdasarkan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Republik Indonesia
Keripik Buah Alami Khatulistiwa
"Keripik Buah Alami Khatulistiwa Produk Desa Rasa Mendunia Solusi Praktis Konsumsi Buah"
A. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM
1. Merek adalah suatu “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
2. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
3. Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
4. Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang dengan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
5. Pemakaian merek berfungsi sebagai:
a. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya;
b. Sebagian alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut mereknya;
c. Sebagai jaminan atas mutu barangnya;
d. Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.
6. Fungsi Pendaftaran Merek
a. Sebagai alat bukti sebagai pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan;
b. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya;
c. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.
7. Pemohon adalah pihak yang mengajukan permohonan yaitu:
a. Orang/Perorangan
b. Perkumpulan
c. Badan Hukum (CV, Firma, Perseroan)
8. Lisensi: Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian bahwa lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa. Perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatannya pada DJHKI dengan dikenai biaya dan akibat hukum dari pencatatan perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatan pada DJHKI dengan dikenai biaya dan akibat hukum dari pencatatan perjanjian lisensi berlaku pada pihak-pihak yang bersangkutan dan terhadap pihak ketiga.
9. Dasar Perlindungan Merek
Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek (UUM).
10. Pengalihan Merek
a. Merek terdaftar atau dialihkan dengan cara:
1. Perwarisan;
2. Wasiat;
3. Hibah;
4. Perjanjian;
5. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
B. RUANG LINGKUP MEREK
1. Merek Yang Tidak Dapat Didaftar
- Merek tidak dapat didaftarkan karena merek tersebut:
a. Didaftarkan oleh pemohon yang bertikad tidak baik;
b. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum;
c. Tidak memiliki daya pembeda;
d. Telah menjadi milik umum; atau
e. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya. (Pasal 4 dan Pasal 5 UUM)
2. Hal Yang Menyebabkan Suatu Permohonan Merek Harus Ditolak Oleh DJHKI
a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang tidak sejenis sepanjang memenuhi persyaratan tertentu yang diterapkan dengan peraturan Pemerintah;
d. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi geografis yang sudah dikenal;
e. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak;
f. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwewenang;
g. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis pihak yang berwewenang.
3. Penghapusan Merek Terdaftar
a. Merek terdaftar dapat dihapuskan karena empat kemungkinan yaitu:
1. Atas prakarsa DJHKI;
2. Atas permohonan dari pemilik merek yang bersangkutan;
3. Atas putusan pengadilan berdasarkan gugatan penghapusan;
4. Tidak diperpanjang jangka waktu pendaftaran mereknya.
b. Yang menjadi alasan penghapusan pendaftaran merek yaitu:
1. Merek tidak digunakan selama 3 tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh DJHKI, seperti: larangan impor, larangan yang berkaitan dengan ijin bagi peredaran barang yang menggunakan merek yang bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang bersifat sementara, atau larangan serupa lainnya yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah;
2. Merek digunakan untuk jenis barang/atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya,termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai dengan pendaftarannya.
4. Pembatalan Merek Terdaftar
- Merek terdaftar dapat dibatalkan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang berketentuan hukum tetap atas gugatan pihak yang berkepentingan dengan alasan berdasarkan pasal 4, pasal 5, dan pasal 6 UUM.
5. Pihak Yang Berwenang Menangani Penghapusan Dan Pembatalan Merek Terdaftar
- Kewenangan mengadili gugatan penghapusan maupun gugatan pembatalan merek terdaftar adalah pengadilan niaga.
C. JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN MEREK
1. Jangka Waktu Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terdaftar
- Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan berlaku surat sejak tanggal penerimaan permohonaan merek bersangkutan. Atas permohonan pemilik merek jangka waktu perlindungan merek jangka waktu perlindungan merek terdaftar dapat diperpanjang setiap kali untuk jangka waktu yang sama.
2. Perpanjangan Jangka Waktu Perlindungan Merek Terdaftar
- Permohonan perpanjangan pendaftaran merek dapat diajukan secara tertulis oleh pemilik merek atau kuasanya dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi merek terdaftar tersebut.
D. PELANGGARAN DAN SANGSI
1. Sanksi bagi orang/pihak yang melakukan tindak pidana di bidang merek yaitu:
a. Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan (Pasal 90 UUM).
- Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) bagi barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan (Pasal 91 UUM).
2. Sangsi Bagi Orang/Pihak Yang Memperdayakan Barang Atau Jasa Hasil Pelanggaran Sebagaimana Dimaksud Di atas:
- Pasal 94 ayat (1) UUM menyatakan: “Barangsiapa yang memperdayakan barang dan/atau jasa yang diketahui atau patut diketahui bahwa barang dan/atau jasa tersebut merupakan hasil pelanggaran sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 93, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp.200.000.000.,00 (dua ratus juta rupiah)”
3. Sifat Dari Delik Perebutan Pidana Bidang Merek
- Delik perbuatan pidana bidang merek bersifat delik aduan.
E. PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN
1. Permohonan Pengajuan Merek
a. Permohonan pendaftaran merek diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu.
b. Dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat).
c. Pemohon wajib melampirkan:
1. surat pernyataan di atas kertas bermeterai cukup yang ditandatangani oleh pemohon (bukan kuasanya), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah miliknya;
- surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa;
- salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh notaris, apabila pemohon badan hukum;
- 24 lembar etiket merek (4 lembar dilekatkan pada formulir) yang dicetak di atas kertas;
- fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; bukti prioritas asli dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, apabila digunakan dengan hak prioritas; dan
- bukti pembayaran biaya permohonan.
2. Permohonan Perpanjangan Merek
a. Permohonan perpanjangan pendaftaran merek diajukan dengan cara mengisi formulir yang khusus disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat).
b. Pemohon wajib melampirkan:
1. surat pernyataan dari pemohon atau instansi terkait yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan perpanjangannya masih tetap digunakan;
2. surat kuasa khusus, apabila permohonan perpanjangan pendaftaran merek diajukan melalui kuasa;
3. salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh notaris, apabila pemohon badan hukum;
4. 24 lembar etiket merek (4 lembar dilekatkan pada formulir) yang dicetak di atas kertas;
5. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; dan
6. bukti pembayaran biaya permohonan.
3. Permohonan Pencatatan Pengalihan Hak Merek Terdaftar
a. Permohonan pencatatan pengalihan hak merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua).
b. Permohonan memuat dengan jelas tentang:
- nama merek dan nomor pendaftaran merek yang dimohonkan pencatatan pengalihan hak;
- nama dan alamat pemilik lama; dan
- nama dan alamat pemilik baru.
c. Pemohon wajib melampirkan:
1. bukti adanya pengalihan hak, dapat berupa:
- surat perjanjian jual beli;
- surat wasiat;
- surat hibah yang dibuat di depan notaris;
- surat penetapan waris oleh pengadilan.
2. surat kuasa khusus, apabila permohonan pencatatan pengalihan hak diajukan melalui kuasa;
3. salinan resmi akta pendirian badan hukum atau fotokopinya yang telah dilegalisir oleh notaris, apabila pemohon badan hukum;
4. fotokopi bukti kepemilikan merek yang dialihkan, dapat berupa sertifikat, petikan resmi merek atau fotokopi merek dalam BRM seri B.
5. fotokopi kartu tanda penduduk pemberi dan penerima hak;
6. surat pernyataan dari penerima hak yang bermeterai cukup dengan menyatakan bahwa penerima hak masih akan tetap menggunakan merek tersebut; dan
7. bukti pembayaran biaya permohonan.
4. Permohonan Pencatatan Perubahan Nama Dan Alamat
a. Permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat pemilik merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua).
b. Permohonan memuat dengan jelas tentang:
1. nama merek dan nomor pendaftaran merek yang dimohonkan pencatatan perubahan nama dan/atau
- alamat;
- nama dan atau alamat pemilik lama; dan
- nama dan atau alamat pemilik baru.
c. Pemohon wajib melampirkan:
1. bukti adanya perubahan nama dan atau alamat;
2. surat kuasa khusus, apabila permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat diajukan melalui kuasa;
3. salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang telah dilegalisir oleh notaris, apabila pemohon badan hukum;
4. fotokopi sertifikat merek yang dimohonkan pencatatan perubahan nama dan atau alamat.
5. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; dan
6. bukti pembayaran biaya permohonan.
5. Permohonan Penghapusan Merek Terdaftar
a. Permohonan penghapusan merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua);
b. Permohonan wajib melampirkan:
- bukti identitas pemilik merek terdaftar;
- surat kuasa khusus, apabila permohonannya diajukan melalui kuasa;
- surat persetujuan tertulis dari penerima lisensi, apabila merek yang dimintakan penghapusannya masih terikat perjanjian lisensi;
- fotokopi sertikat merek yang dimohonkan penghapusan; dan
- bukti pembayaran biaya permohonan.
6. Permohonan Pencatatan Pembatalan Merek Terdaftar
a. Permohonan pencatatan pembatalan merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua);
b. Pemohon wajib melampirkan:
1. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atau fotokopi putusan tersebut yang dilegalisir oleh Pengadilan.
2. surat kuasa khusus, apabila permohonannya melalui kuasa.
7. Permohonan Petikan Merek Terdaftar
a. Permohonan petikan merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua) dengan menyebutkan nama dan nomor pendaftaran merek yang dimohonkan petikannya.
b. Pemohon wajib melampirkan:
1. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan
2. bukti pembayaran biaya permohonan.
8. Keberatan Atas Permohonan Pendaftaran Merek
a. Permohonan keberatan atas permohonan pendaftaran merek diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 3 (tiga) dengan menyebutkan nama merek, tanggal dan nomor agenda permohonan pendaftaran merek, nomor dan tanggal pengumuman Berita Resmi Merek seri A yang memuat pengumuman permohonan pendaftaran merek yang dimohonkan keberatannya.
b. Pemohon wajib melampirkan:
1. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan
2. bukti pembayaran biaya permohonan.
Semoga Bermanfaat, Salam Hangat Dan Sukses Slalu Dari Keripik Buah Alami Khatulistiwa Yogyakarta_Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)